Mengenal Organisasi Mahasiswa : Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya

Mengenal Organisasi Mahasiswa : Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya -- Pengertian Organisasi Mahasiswa, Tugas Organisasi Mahasiswa, Manfaat Organisasi Mahasiswa, Tantangan Organisasi Mahasiswa, Fungsi Oraganisasi Mahasiswa, Unsur-unsur Organisasi, Peran Penting Organisasi Mahasiswa, Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa, Mengenal Organisasi Mahasiswa.

https://www.pendaftaranpmb.web.id/

Menapaki hidup sebagai mahasiswa di perguruan tinggi memang banyak suka-dukanya. Seringkali seorang mahasiswa harus melanjutkan studi di tempat yang jauh dari keluarga dan perlu menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan yang asing, berbeda dengan yang biasa dilalui ketika masih duduk di bangku sekolah dasar maupun menengah. Keadaan ini tak urung membuat seorang mahasiswa maupun calon mahasiswa merasa ragu, bisakah ia melalui masa-masa perkuliahan yang penuh tantangan ini.

Tapi tidak usah khawatir, di perguruan tinggi mahasiswa akan disediakan wadah untuk mengembangkan diri, sebagaimana ekstrakurikuler di bangku sekolah. Kegiatan ini disebut dengan organisasi kemahasiswaan yang bisa diikuti mahasiswa, sehingga tidak merasa sendiri.

Selain itu, dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat belajar cara bersosialisasi dengan lingkungan dan mengoptimalkan berbagai keterampilan dan kemampuan lain yang tidak bisa hanya diperoleh di bangku kelas saja. Yuk mari kita kenalan dengan beberapa jenis organisasi kemahasiswaan yang umumnya ada di perguruan tinggi.

I. Mengenal Organisasi Mahasiswa : Pengertian dan Tugasnya

A. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Organisasi kemahasiswaan yang pertama adalah Badan Eksekutif Mahasiswa atau yang biasa disingkat dengan BEM. Sesuai namanya, BEM adalah pelaksana dari berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ada dua jenis BEM, yaitu BEM tingkat perguruan tinggi yang anggota mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas yang ada di perguruan tinggi tersebut; dan BEM Fakultas yang anggotanya adalah mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari fakultas tersebut.

Menjadi anggota BEM berarti siap untuk sibuk, lebih-lebih BEM perguruan tinggi, karena ada sangat banyak kegiatan yang diagendakan dari mulai penyambutan mahasiswa baru, lomba-lomba akademik maupun non-akademik, panitia Dies Natalis kampus, gerak jalan, pensi, kegiatan sosial, studi banding dan sampai ke kegiatan advokasi bagi mahasiswa. 

BEM juga adalah penyambung lidah mahasiswa yang menjembatani koordinasi dengan dosen dan rektorat. Kalau di struktur pemerintahan tanah air, fungsi BEM sudah seperti DPR-nya mahasiswa.

Kepengurusan BEM biasanya disuksesi tiap tahun sekali dengan tujuan terjadinya pemerataan kesempatan belajar berorganisasi bagi para mahasiswa. Artinya, ketua dan wakil ketua akan dipilih dan struktur kepengurusan dirombak. Tapi jangan khawatir, jika tahun ini menjadi anggota BEM, masih mungkin jika tahun berikutnya tetap menjadi pengurus.

Ketua dan Wakil Ketua BEM di beberapa kampus di kenal pula dengan sebut Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihannya bisa melalui perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas, bisa pula lewat pemilu raya yang diikuti oleh semua mahasiswa di kampus tersebut. Pemilihan ini biasanya dilakukan dalam suatu Sidang Umum yang diorganisir oleh DPM atau apabila ada sub bidang yang lebih spesifik, dilakukan oleh Panitia Suksesi yang bertugas seperti Komisi Pemilihan Umum di struktur pemerintahan Indonesia.

Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih ini berhak untuk menunjuk kepala seksi atau menteri-menterinya yang disesuaikan dengan bidang-bidang yang ada di kampus tersebut. Secara umum, biasanya akan ada divisi Penalaran, Sumber Daya Manusia, Minat-Bakat, Pengabdian Masyarakat serta Advokasi dan Perlindungan.

Anggota BEM sendiri nantinya diseleksi dari perwakilan masing-masing fakultas. Apabila peminatnya banyak, tahap seleksi ini sangat menantang sampai ada proses wawancara dan uji coba dulu lho. BEM fakultas sama juga dengan BEM perguruan tinggi. Hanya saja seluruh BEM fakultas akan ada di bawah koordinasi dari BEM perguruan tinggi.

B. Dewan Permusyawatan Mahasiswa (DPM) atau Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

Ada lembaga eksekutif, ada pula legislatifnya. Organisasi legislatif perguruan tinggi di kenal dengan nama Dewan Permusyawatan Mahasiswa (DPM) atau ada pula yang menyebutnya Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Baik DPM maupun MPM sama-sama merupakan organisasi tingkat perguruan tinggi yang memiliki tugas utama untuk memonitoring kinerja lembaga eksekutif BEM.

Ketua dan Wakil Ketua DPM maupun MPM dipilih setiap setahun sekali, tanpa campur tangan dari BEM. Tujuannya adalah agar pengurus yang terpilih netral dan bebas dari konflik kepentingan sehingga bisa melaksanakan tugas monitoring dengan bersih dan adil. Anggota DPM biasanya merupakan perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas.

Kegiatan lain dari DPM maupun MPM selain melakukan monitoring adalah untuk menyelenggarakan suksesi atau pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM yang baru, merumuskan Garis Besar Program Kerja untuk BEM, menyusun peraturan maupun standar operasional dan prosedur BEM dalam bekerja, yang juga digunakan sebagai pedoman juga dalam melakukan evaluasi. Di banyak perguruan tinggi, hubungan BEM dan DPM maupun MPM sangat harmonis, sehingga untuk pekerjaan-pekerjaan besar BEM juga sering dibantu oleh DPM maupun MPM.

C. Himpunan Mahasiswa (HM) Jurusan atau Program Studi

Jenis organisasi lain yang selalu ada di perguruan tinggi adalah Himpunan Mahasiswa (HM) Jurusan atau Program Studi. Seperti yang tersirat dari namanya, organisasi ini berada di tingkat jurusan atau program studi yang membuat hubungan kekeluargaannya menjadi sangat rekat. Terlibat dalam himpunan mahasiswa di tingkat jurusan atau program studi akan membantu mahasiswa untuk lebih dekat dengan teman-teman seangkatan maupun kakak dan adik tingkat. 

Dengan demikian, akan memudahkan pula untuk mengagendakan kegiatan lain seperti belajar bersama. Jenis kegiatan inti yang ada di himpunan mahasiswa jurusan atau program studi biasanya beragam dan disesuaikan dengan ciri khas dari program studi tersebut. 

Misalnya untuk program studi kedokteran, kegiatan cek kesehatan gratis bagi masyarakat bisa dijadikan program unggulan. Adapun untuk program studi kependidikan, memberikan layanan pengajaran gratis bagi anak-anak adalah programnya.

D. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah suatu wadah ekstrakurikuler yang memberi ruang gerak bagi mahasiswa dengan minat bakat tertentu yang ingin dielaborasi lebih lanjut. Contoh unit kegiatan mahasiswa yang umum ada di perguruan tinggi adalah Bridge, Catur, Pencak Silat, Tari atau Kesenian Daerah, Pramuka, Karya Ilmiah dan Palang Merah atau Tim Bantuan Medis. 

Kegiatan ini biasanya dilakukan secara teragenda, misalnya pertemuan rutin seminggu sekali dan melakukan kegiatan besar sesuai yang diagendakan. Anggota dari UKM adalah mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di perguruan tinggi.

E. Keluarga Mahasiswa Menurut Ajaran Agama

Selain organisasi yang disebutkan di atas, ada pula kegiatan kemahasiswaan yang dasarnya adalah keluarga mahasiswa menurut ajaran agama yang dianut. Contohnya adalah Pengajian Mahasiswa Muslim, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma, Persekutuan Mahasiswa Kristen dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan biasanya berupa doa atau pengajian atau siraman rohani yang bertujuan untuk meningkatkan spritualitas anggota, kunjungan sosial dan aktivitas lain yang sejalan dengan tuntunan agama yang dijalankan.

Cara mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan yang telah disebutkan di atas, tidaklah sulit. Seorang mahasiswa hanya perlu mengikuti seleksi pada saat rekruitmen terbuka dan menyatakan komitmen untuk terlibat. Beberapa organisasi menerapkan sistem seleksi berganda dan bertahap, yang artinya seorang calon anggota diuji dulu kinerjanya dalam satu atau dua kepanitiaan percobaan. Pada saat itu dan setelahnya, tunjukkan performa terbaikmu.

II. Manfaat dan Keuntungan Mengikuti Organisasi Mahasiswa

Menjadi seorang penggiat organisasi kemahasiswaa memang membawa banyak kebaikan. Manfaat pertama yang diperoleh dari mengikuti kegiatan kemahasiswaan adalah menambah jaringan pergaulan karena kamu berteman dengan orang-orang dari beragam jurusan maupun program studi, asal daerah, status sosial dan lain-lain. Di sini kemampuanmu untuk beradaptasi dan berkomunikasi sangat dilatih. Tak heran jika seorang aktivitis kemahasiswaan pada akhirnya akan memiliki sangat banyak teman.

Manfaat kedua, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menyiapkan diri mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat. Masuk menjadi anggota organisasi membuat mahasiswa sadar akan pentingnya melaksanakan tugas dan kewajiban, membantu sesama dan berkontribusi apda lingkungan sebelum menuntut pada haknya.

Ketiga, sudah jadi rahasia umum bahwa menjadi anggota organisasi akan membuat mahasiswa dikenal aktif oleh dosen. Untuk itu, mahasiswa akan terpacu semangatnya untuk menunjukkan performa terbaik di kelas agar tidak mencoreng citra baik yang telah disematkan padanya.

Manfaat lainnya adalah terbukanya peluang untuk memperoleh mahasiswa baik selama menjadi mahasiswa maupun setelahnya apabila mahasiswa tersebut ingin melanjutkan studi. Menjadi anggota organisasi kemahasiswaan menunjukkan keterampilan kepemimpinan serta inter dan intra-personal yang baik, yang membuat mahasiswa memperoleh nilai lebih di mata pemberi beasiswa. Poin-poin yang dikumpulkan ini sangat membantu ketika seleksi program mahasiswa dibuka karena akan membuat nilai yang diperoleh lebih tinggi dari yang lain. 

III. Tantangan Dalam Mengikuti Organisasi Mahasiswa

Di balik semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh apabila mengikuti organisasi kemahasiswaan, juga terdapat tantangan yang perlu diperhatikan. Tantangan utama dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan adalah dalam mengatur waktu. Perkuliahan yang padat dan tugas-tugas tambahan sudah menjadi teman baik bagi hari-hari mahasiswa. Organisasi mahasiswa akan membawa jadwal lain yang sama padatnya.

Oleh sebab itu, seorang aktivitas organisasi kemahasiswaan harus pintar dalam mengatur waktu. Jangan sampai kuliah terbengkalai karena asyik mengikuti organisasi. Apabila seorang mahasiswa dapat mengatur waktunya dengan baik, manfaat yang dipetik dari berorganisasi sejak mulai kuliah akan menjadi optimal. Jadi, selalu ingat untuk tidak mengorbankan kuliahmu demi kegiatan ekstrakurikuler ya.

Cara lain yang dapat diperhatikan adalah dengan membuat agenda kegiatan. Pagi sampai sore adalah waktu yang umum untuk jadwal perkuliahan. Manfaatkan waktu tersebut untuk belajar dan mengerjakan tugas di waktu jeda. Sore sampai malam hari adalah waktunya berorganisasi. 

Apabila ada ujian, jangan segan untuk membawa catatan yang bisa dibaca di waktu senggang. Beri masukan juga pada organisasi yang diikuti agar tidak melangsungkan kegiatan yang bertele-tele. Jika rapat dijadwalkan pukul enam sore, maka harus dimulai paling lambat pukul enam lewat lima belas menit. Dengan cara itu, tidak ada waktu yang terbuang untuk saling menunggu.

Kedua, biasakan mencicil materi belajar. Jangan biasakan untuk belajar dengan sistem kebut semalam. Menjadi penggiat organisasi kemahasiswaan dengan kesibukan yang luar biasa, tidak boleh dibarengi dengan hobi menunda pekerjaan dan belajar seadanya. Sadari bahwa jadwalmu berbeda dengan mahasiswa lain yang tidak mengikuti organisasi. Untuk itu, pastikan kamu sudah mencicil belajarmu, sehingga hasil belajarmu juga maksimal.

Ketiga, jaga hubungan baik dengan teman-teman di jurusan atau program studi, walaupun kamu kini menjabat sebagai pengurus di organisasi kemahasiswaan bergengsi di tingkat fakultas maupun universitas. Membuat iklim sosial yang baik di lingkungan belajar akan menambah semangatmu sehingga kamu tidak merasa ditinggalkan.

Terakhir, walaupun sibuk, ingatlah untuk menghubungi keluarga terutama orang tua di rumah. Sampaikan kegiatan apa saja yang diikuti di organisasi kemahasiswaan dan lakukan tugas-tugas yang diberikan dengan bertanggung jawab. Orang tua tidak akan membatasi kegiatan anak-anaknya jika itu membawa dampak positif bagi masa depan anak. Untuk itu pastikan bahwa kamu sebagai mahasiswa, melakukan semuanya dengan bertanggung jawab.

Organisasi apapun yang diikuti, pastikan agar hal tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila dan peraturan perundangan yang berlaku, membawa kebaikan bagi masa depan, mengutamakan nilai kemanusiaan dan tentunya tidak mengganggu perkuliahan. Selamat menjadi penggiat organisasi kemahasiswaan!

Demikianlah beberapa penjelasan terkait dengan Mengenal Organisasi Mahasiswa : Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya. Mudah-mudahan dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan menjawab kebingungan pembaca.