Perbedaan Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri

Perbedaan Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri -- Perbedaan Pola Pikir Mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa Luar Negeri, Perbedaan Pola Pikir Mahasiswa di Indonesia dengan Mahasiswa di Luar Negeri, Beda Kuliah di Luar Negeri dengan Indonesia, Beda Mahasiswa Indonesia dan Luar Negeri, Perbedaan Dosen Indonesia Dan Luar Negeri, Cara Belajar Mahasiswa Luar Negeri, Perbedaan Kuliah Di Indonesia Dan Luar Negeri, Kebiasaan Mahasiswa Luar Negeri.

Kali ini admin akan berbagi informasi mengenai Perbedaan Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri. Informasi ini ditujukan bagi kamu yang ingin tahu bedanya mahasiswa Indonesia dan mahasiswa luar negeri secara umum. Langsung saja simak informasinya di bawah ini.


Universitas merupakan salah satu jenjang pendidikan selanjutnya untuk para siswa yang telah lulus dari SMA. Dan ini seringkali menjadi salah satu pilihan utama. 

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika setiap orang yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang semakin tinggi, memiliki harapan untuk bisa memperoleh peluang karir yang lebih baik untuk masa depannya. 

Fakta juga telah menunjukkan jika seorang siswa yang biasanya juga asalnya dari keluarga yang keadaan perekonomian yang cukup baik pada umumnya mereka akan segera meneruskan pendidikannya pada sekolah perguruan tinggi.  

Di Indonesia, menyekolahkan seorang anak pada jenjang pendidikan perguruan tinggi kerap disimpulkan itu merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh para orang tua. 

Sedangkan jika di luar negeri, misalnya saja jika di Australia, pendidikan perguruan tinggi sudah kerap menjadi tanggung jawab dari anak tersebut.

Dengan demikian, jika seorang anak belum bisa mencukupi sendiri keperluannya untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi, maka mereka akan menunda untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.  

A. Berbagai Perbedaan Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri

Pada waktu melanjutkan kuliah di luar negeri, perbedaan bahasa dan juga perbedaan budaya merupakan sesuatu yang pasti. Namun, juga terdapat faktor lain yang menjadi perbedaan antara kuliah di luar negeri dengan kuliah di Indonesia.

Keadaan yang terdapat di Indonesia, memang lain halnya dengan yang terdapat di luar negeri seperti di Australia. Sebab, pada umumnya di luar negeri mahasiswa berkuliah dengan biaya dari diri sendiri.

Biayanya didapatkan melalui hasil kerja yang mereka lakukan. Jika tidak mereka melakukan pinjaman terlebih dahulu kepada pemerintah. 

Biasanya di Australia sesudah sekolah maupun pada saat seorang anak sudah menginjak usia 18 tahun mereka sudah dikatakan dewasa. Dan bisa memutuskan banyak hal bagi dirinya sendiri. Dengan begitu, orang tua juga tidak lagi mempunyai kewajiban membiayai kuliah anaknya. 

Sesudah usianya 18 tahun, seorang anak pada umumnya juga akan memutuskan untuk tinggal secara terpisah dari orang tuanya. Dan mereka akan memulai mengawali masa depannya. 

Disana pemerintah setempat juga telah memberi ketetapan untuk memberikan pinjaman kepada calon mahasiswa untuk bisa berkuliah. Kemudian pinjaman ini bisa dibayarkan lewat pemotongan gaji mereka pada saat mulai bekerja.

Namun, selain bagi mereka semuanya yang telah memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya dan hanya akan mengurus rumah tangga saja. 

Dengan terdapatnya beban yang seperti ini, maka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah menjadi peluang emas yang mempunyai dampak psikologis yang begitu signifikan. 

Biasanya seorang siswa yang suah memiliki keputusan untuk melanjutkan studinya ke tingkat universitas juga sudah mempunyai orientasi masa depan yang jelas. Dengan begitu, mereka dapat memutuskan jurusan apa yang hendak mereka ambil. 

Hingga bisa disimpulkan jika keadaan kemandirian ekonomi dari seorang mahasiswa juga berpengaruh terhadap karakteristik mahasiswa tersebut. Yang mana ia telah menjadi lebih termotivasi untuk melakukan kuliah

Mereka juga mempunyai time management yang baik, sebab diharuskan untuk bisa membagi waktu antara kuliah dan kerja. Dengan demikian, mereka akan lebih mempunyai tanggung jawab akan apa yang mereka lakukan. 

1. Sistem Kuliah Mahasiswa 

Perbedaan  antara kuliah luar negri dan di Indonesia yaitu terletak pada sistem kuliah yang dilakukan. Jika perkuliahan yang ada di luar negeri  banyak yang menekankan praktik jika dibnadingkan dengan teori.

Untuk perbedaan mahasiswa Indonesia dan mahasiswa kuar negeri yaitu mahasiswa yang di luar negeri lebih dituntut untuk terbiasa menganalisis sesuatu. Kemudian selanjutnya memberikan solusi tersebut dengan cepat dan tepat.

Misalnya saja saat ada tugas yang bisa mengasah nalar serta argumentasi mahasiswa dapat dijumpai di dalam mata kuliah ekonomi contempo. 

Di dalam mata kuliah ini, para mahasiswa sebaiknya bisa menganalisis dan juga dapat menjawab pertanyaan mengenai konomi selama waktu lima tahun ke depan sesuai dengan sejarah ekonomi sampai yang terjadi sekarang ini. 

Nah, untuk saran kepada pelajar Indonesia yang memiliki niat untuk melanjutkan studi yang ada di luar negeri supaya bisa pintar di dalam membuat catatan saku. 

Akan lebih baik jika anda semuanya rajin dalam mengerjakan tugas. Sebab, dosen lebih menyukai jika anak didiknya aktif berpartisipasi di kelas. 

2. Struktur Pendidikan

Perbedaan mahasiswa Indonesia dan mahasiswa luar negeri juga bisa dilihat dari struktur pendidikannya.

Sekolah Primer dan Sekunder

Agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka para pelajar Amerika memasuki sekolah primer serta sekunder pada waktu 12 tahun. Untuk tahun-tahun ini dinamakan sebagai grade (kelas) 1 hingga 12. 

Pada saat sudah memasuki umur 6 tahun, anak-anak yang ada di Amerika Serikat. Mereka sudah memulai sekolah primer, yang dinamakan dengan elementary school (sekolah dasar).

Mereka juga akan memasuki sekolah dasar dalam waktu selama lima maupun selama enam tahun dan selanjutnya akan study dengan sekolah sekunder.

Sekolah sekunder ini juga terdiri atas dua program. Diantaranya program pertama yaitu middle school atau sekolah menengah. Atau bisa juga disebut junior high school (sekolah menengah pertama).

Selanjutnya untuk program keduanya yaitu high school atau sekolah menengah atas. Pelajar disini akan memperoleh diploma atau sertifikat sesudah lulus dari high school. 

Dan sesudah lulus high school (atau grade 12), maka pelajar yang ada di A.S. bisa melanjutkan ke college atau perguruan tinggi 2 tahun atau universitas. College atau universitas ini juga diketahui sebagai higher education atau pendidikan tinggi.

3. Sistem Penilaian

Sama halnya dengan para pelajar Amerika, sebaiknya anda juga mengirimkan transkrip akademik untuk dijadikan bagian dari pendaftaran dalam penerimaan masuk pada pendidikan universitas atau college. 

Transkrip akademik yang dinilai bisa memenuhi syarat diantaranya yaitu pernyataan resmi dari nilai akademik yang anda miliki. 

Di Amerika transkrip akademik merupakan grade / nilai dan Grade Point Average (GPA) atau yang dikenal dengan Index Prestasi Kumulatif (IPK), yang termasuk ukuran dari pencapaian akademik anda. 

Mata pelajaran pada umumnya juga dinilai dengan memakai persentase, yang mana nantinya akan diubah pada penilaian huruf.

Sistem penilaian serta GPA yang ada di A.S. dapat membingungkan, terutama untuk mahasiswa internasional. Interpretasi penilaian variasinya memang sangat banyak. 

Maka dari itu, terdapat beberapa hal yang dirasa penting  untuk anda semuanya ingat apabila anda ingin melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di luar negeri.

Sebaiknya anda bisa mencari informasi mengenai penilaian A.S. yang sebanding dengan tingkat terakhir pendidikan yang sudah anda selesaikan dengan negara asal anda semuanya.

Perhatikanlah dengan lebih mengenai persyaratan-persyaratan untuk penerimaan masuk dari setiap universitas dan college yang ada di luar negeri. Selain itu juga program sarjana individu, yang mana bisa saja memiliki persyaratan yang berbeda jika dibandingkan universitas.

Bisa melakukan tatap muka secara teratur dengan para penasihat pendidikan atau para konselor juga dapat meyakinkan apakah anda semuanya sudah memenuhi seluruh persyaratan yang ada.

Penasihat pendidikan atau yang biasa disebut konselor ini bisa memberikan bimbingan untuk memberikan keputusan apa anda menghabiskan tambahan waktu selama satu atau dua tahun di dalam persiapan penerimaan masuk universitas atau college A.S. 

Untuk bisa memenuhi persyaratan dalam memasuki universitas di negara mereka asalnya, beberapa instansi pemerintah serta perusahaan juga tidak kenal dengan pendidikan A.S.

4. Tahun Akademik

Kalender perkuliahan pada umumnya dimulai pada bulan Agustus atau di bulan September. Sesudah itu dilanjutkan bulan Mei atau Juni. Sebagian besar mahasiswa juga baru memulai pada saat musim gugur. Maka dari itu sebaiknya mahasiswa internasional juga mengawalinya pada waktu yang bersamaan. 

Pada saat awal masa perkuliahan, maka ini termasuk saat-saat yang cukup menyenangkan untuk para mahasiswa. Dan ini termasuk waktu dimana anda semuanya akan menemukan teman-teman yang baru.

Dalam hal ini seluruhnya memang masih ada dalam penyesuaian diri dengan fase yang baru dalam kehidupan akademik yang mereka jalani. 

Sebagian besar dari mata perkuliahan juga dibuat untuk mahasiswa untuk diambil dengan berurutan. Diawali dari musim gugur selanjutnya dilakukan sepanjang tahun.

Tahun akademik ini terdiri dari dua term yang dinamakan dengan semester. Sebagian besar dari perguruan tinggi memakai tiga term kalender yang dinamakan sebagai sistem trimester. 

Dan yang sebagian lagi memakai sistem kuarter dari empat term, termasuk diantaranya yaitu sesi pilihan musim panas. Pada dasarnya, anda tidak menghitung sesi musim panas, tahun akademik yang terdiri dari dua semester atau tiga term kuarter.

B. Perbedaan Pola Pikir Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri

Salah satu hal yang dinilai penting tetang pola pendidikan yang berbeda antara negara Indonesia dengan di luar negeri juga membawa ragam perbedaan mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa luar negeri dari segi pola pikir. 

Mengetahui berbagai macam perbedaan pola pikir ini memang nantinya akan sangat berguna untuk anda semuanya. Khususnya apabila seorang mahasiswa yang hendak meniru pola pikir positif yang memiliki manfaat yang besar bagi masa depan.

Selain itu, nantinya juga bisa untuk menentukan bagaimanakah masa depan anda selanjutnya. Banyak hal yang harus anda ketahui tentang alasan mengapa banyak mahasiswa di luar negeri yang dinilai lebih unggul jika dibandingkan dengan  mahasiswa dari tanah air.

Selain itu juga bisa mengetahui apa alasan mengapa sebagian besar orang Indonesia yang belajar di luar negeri juga terbukti banyak yang menjadi orang-orang sukses. Berikut ini merupakan jawabannya.

1. Budaya Membaca Mahasiswa

Membaca buku merupakan salah satu hal yang dinilai sangat penting untuk kehidupan para mahasiswa yang ada di mana saja. Bahkan juga dikatakan bahwa buku adalah jendela dunia. 

Ini semuanya merupakan salah satu fakta yang mana dengan anda semuanya semakin banyak membaca berbagai macam jenis buku, maka nantinya anda semuanya akan memperoleh lebih banyak wawasan serta ilmu pengetahuan. 

Tak hanya sebagai salah satu cara di dalam memperkaya diri sendiri dengan berbagai macam wawasan serta ilum pengetahuan. Membaca buku juga termasuk salah satu alasan dan juga menjadi  kunci keberhasilan. 

Setidaknya supaya anda semuanya bisa menguasai bidang studi yang sedang anda jalankan ataupun karir yang saat itu sedang anda kejar.

Tak hanya beberapa hal tersebut, membaca buku untuk seorang mahasiswa yang ada di luar negeri telah dijadikan sebagai salah satu hal wajib apabila mereka hendak menjadi seorang sarjana. 

Para sarjana yang ada di luar negeri telah terbiasa membaca buku agar mereka semuanya bisa meraih gelar sarjana mereka.  Sebab, dalam hal ini diperlukan beberapa teori dan juga beberapa pengetahuan.

Yang mana pengetahuan tersebut hanya bisa anda peroleh dari luar kelas maupun dari beberapa materi yang telah diberikan oleh dosen mereka apabila mereka hendak memperoleh gelar menjadi seorang sarjana.

Untuk para mahasiswa yang ada di Indonesia sendiri, budaya membaca memang dirasa masih jauh untuk diwujudkan. Bahkan hanya sebagian kecil dari mahasiswa saja yang memiliki minat yang besar untuk membaca. 

Dan inilah yang menunjukkan perbedaan dari pola pikir mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa luar negeri. Anda semuanya bisa merenungkan dan mengambik sisi positifnya.

2. Keaktifannya Dengan Media Sosial

Pola pikir lainnya yang bisa menjadi perbedaan dari mahasiswa di luar negeri dan juga di Indonesia yaitu melihat seberapa aktif mereka dalam berinteraksi di media sosial. 

Mungkin anda sendiri bisa melihat jika sebagian besar dari mahasiswa di Indonesia yang telah mempunyai akun dalam beberapa media sosial.

Diantaranya seperti Instagram, Twitter, Path serta Facebook. Berbagai macam media sosial tersebut bahkan sudah dimiliki oleh hampir dari tiap diri seorang mahasiswa yang ada di Indonesia.

Walaupun sebagian mahasiswa yang ada di luar negeri mungkin juga mempunyai akun untuk beberapa media sosial tersebut, akan tetapi mereka tidak memakainya media sosial itu secara regular.

Selain itu juga banyak dari mahasiswa yang lebih memilih untuk tidak mempunyai beberapa akun dari beberapa media sosial tersebut.

3. Melakukan Pekerjaan Part Time

Perbedaan pola pikir antara mahasiswa di luar negeri dengan mahasiswa di Indonesia selanjutnya dilihat dari bagaimana para mahasiswa yang ada di luar negeri yang berlomba-lomba di dalam memperoleh pekerjaan part time.

Dan para mahasiswa tersebut juga akan melakukannya dengan cara profesional dan bahkan tidak akan merasa malu dengan pekerjaan sampingan yang mereka jalankan di waktu luang kuliahnya.

Bahkan mereka juga memiliki tekad yang kuat untuk hidup mandiri tanpa harus menunggu pemberian dari orang tua sampai bisa selesai studi. 

Ini bisa anda terapkan untuk bisa memperoleh manfaat dengan mental dari latihan merubah pola pikir dari beberapa perbedaan pola pikir mahasiswa Indonesia serta mahasiswa luar negeri. 

4. Sebagian Besar Kampus di Luar Negeri Tidak Menggunakan Sistem Absensi

Hampir seluruh kampus yang ada di Indonesia menggunakan sistem absensi. Bahkan absensi juga dapat mempengaruhi nilai. Anda bisa mencoba melihat ke kampus di negara lain. Sebagian besar justru tidak menggunakan absensi.

Sebab untuk pendidikan yang ada di luar negeri percaya jika cara belajar setiap orang tersebut beda-beda. Yang berpengaruh terhadap nilai ujian yaitu tugas dan ujian yang dikerjakannya.

5. Tetap Berangkat Ke Kampus, Meski Tidak Ada Dosen

Mahasiswa yang ada di luar negeri, mereka memang dinilai concern untuk study yang mereka jalankan. Ini semuanya disebabkan karena banyaknya tugas serta budaya belajar di perpustakaan dan juga adanya persaingan yang cukup ketat. 

Maka dari itu, meskipun tidak ada jadwal kuliah mereka akan datang ke kampus. Dan ini sangat berbeda dengan mahasiswa yang ada di Indonesia. Mereka masuk apabila ada  jadwal kuliah, apabila tidak ada jadwal kuliah mereka memutuskan tidak ke kampus.

Baca Juga :

Demikianlah informasi mengenai Perbedaan Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Luar Negeri. Mudah-mudahan informasi tersebut bisa memberikan gambaran tentang bedanya mahasiswa Indonesia dan mahasiswa luar negeri. Terima kasih dan salam sukses untuk semua.